Jumat, 27 April 2012

analisis sensitivitas




ANALISIS SENSITIVITAS
(SENSITIVITY ANALYSIS)
















Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.


Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.


Contoh:
- Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan









Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan berikut:


1.
Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb.


2.
Penurunan produktivitas


3.
Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek


Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.









Analisis sensitivitas dilakukan dengan menghitung IRR, NPV, B/C ratio, dan payback period pada beberapa skenario perubahan yang mungkin terjadi.
Mudah dilakukan dalam software spreadsheet.




Text Box: Contoh soal
Sebuah penggilingan padi mempunyai arus kas seperti terlihat pada tabel 6.12. Pada tabel tersebut juga telah dilakukan penyelesaian dengan menghitung nilai NPV, IRR dan B/C. Analisis dilakukan pada tingkat discount factor 15% per tahun.

Tabel 6.12. Analisis penggilingan padi (dalam ribu Rp)

Tahun C B B-C DF 15% NPV 15% DF 30% NPV 30% DF 50%  NPV 50%
0 5000 0 -5000 1 -5000 1 -5000 1 -5000
1 3000 4000 1000 0.87 870 0.769 769 0.667 667
2 2500 4000 1500 0.756 1134 0.592 888 0.444 666
3 2500 5000 2500 0.658 1645 0.455 1137.5 0.296 740
4 2000 5000 3000 0.572 1716 0.35 1050 0.198 594
5 2000 5000 3000 0.497 1491 0.269 807 0.132 396
6 2000 5000 3000 0.432 1296 0.207 621 0.088 264
7 2000 5000 3000 0.376 1128 0.159 477 0.059 177
8 2000 7000 5000 0.327 1635 0.123 615 0.039 195
    NPV =  5915  1364.5  -1301
Hasil analisis:
NPV (pada tingkat discount rate 15% per tahun) = Rp 5915
Net B/C =    
   =  2.183
IRR    = 30 +  
  = 40.24%
Setelah pelaksanaan terjadi perubahan dalam biaya operasi, yang besarnya 30% dari perhitungan biaya semula. Setelah dilakukan analisis sensitivitas, maka hasil analisis disajikan pada Tabel 6.13.
Tabel 6.13. Analisis penggilingan padi (dalam ribu Rp) setelah terjadi perubahan biaya
Tahun C B B-C DF 15% NPV 15% DF 30% NPV 30%
0 5000 0 -5000 1 -5000 1 -5000
1 3900 4000 100 0.87 87 0.769 76.9
2 3250 4000 750 0.756 567 0.592 444
3 3250 5000 1750 0.658 1151.5 0.455 796.25
4 2600 5000 2400 0.572 1372.8 0.35 840
5 2600 5000 2400 0.497 1192.8 0.269 645.6
6 2600 5000 2400 0.432 1036.8 0.207 496.8
7 2600 5000 2400 0.376 902.4 0.159 381.6
8 2600 7000 4400 0.327 1438.8 0.123 541.2
    NPV =  2749.1  -777.65
Hasil analisis:
NPV (pada tingkat discount rate 15% per tahun) = Rp 5915000
Net B/C =  
  = 1.55
IRR    = 15 +  
  = 29.59%
Setelah dilakukan analisis sensitivitas ternyata ada perubahan hasil yaitu penurunan nilai NPV, B/C, dan IRR. Penurunan yang terjadi masih di atas batas kelayakan, sehingga perusahaan penggilingan padi tersebut masih layak untuk diteruskan dalam kondisi peningkatan biaya seperti di atas.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar